Oleh: azmi5 | 1 Januari 2010

Sosial Budaya Provinsi Lampung

Provinsi Lampung dikenal juga dengan julukan “Sang Bumi Ruwa Jurai” yang berarti satu bumi yang didiami oleh dua macam masyarakat (suku/etnis), yaitu masyarakat Pepadun dan Saibatin. Masyarakat pertama mendiami daratan dan pedalaman Lampung, seperti daerah Tulang Bawang, Abung, Sungkai, Way Kanan, dan Pubian, sedangkan masyarakat kedua mendiami daerah pesisir pantai, seperti Labuhan Maringgai, Pesisir Krui, Pesisir Semangka (Wonosobo dan Kota Agung), Balalau, dan Pesisir Rajabasa.

Di samping penduduk asli Suku Lampung, Suku Banten, Suku Bugis, Jawa, dan Bali juga menetap di provinsi itu. Suku-suku ini masuk secara massif ke sana sejak Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1905 memindahkan orang-orang dari Jawa dan ditempatkan di hampir semua daerah di Lampung. Kebijakan ini terus berlanjut hingga 1979, batas akhir Lampung secara resmi dinyatakan tidak lagi menjadi daerah tujuan transmigrasi. Namun, mengingat posisi Lampung yang strategis sebagai pintu gerbang pulau Sumatera dan dekat dengan Ibu Kota Negara, pertumbuhan penduduk yang berasal dari pendatang pun tetap saja tak bisa di bendung setiap tahunnya.

Umumnya masyarakat Lampung mendiami kampung yang disebut dengan Tiyuh, Anek, atau Pekon. Beberapa kampung tergabung dalam satu marga, sedangkan kampung itu sendiri terdiri atas beberapa buway. Di setiap buwat atau gabungan buway terdapat rumah besar yang disebut Nuwou Balak. Biasanya Nuwou Balak ini merupakan rumah dari kepala kerabat yang merupakan pemimpin klan dari kebuwayan tersebut, yang disebut juga dengan punyimbang bumi.

Masyarakat Lampung memiliki bahasa dan aksara sendiri, namun penggunaan bahasa Lampung pada daerah perkotaan masih sangat minim akibat heterogenitas masyarakat perkotaan dan karena itu penggunaan Bahasa Indonesia lebih menonjol. Untuk daerah pedesaan, terutama pada perkampungan masyarakat asli Lampung (riyuh ataupun pekon), penggunaan Bahasa Lampung sangat dominan. Bahasa Lamapung terdiri dari dua dialek, pertama dialek “O” yang biasanya di gunakan oleh masyarakat Pepaduan, meliputi Abung dan Menggala: serta dialek “A” dan umumnya digunakan masyarakat Saibatin, seperti Labuhan meringis, Pesisir Krui, Pesisie Semangka, Belalau, Ranau, Pesisir Rajabasa, Komering, dan Kayu Agung. Namun demikian ada pula masyarakat Pepaduan yang menggunakan dialek “A” ini, yaitu Way Kanan, Sungkai, dan Pubian. Di samping memiliki bahasa daerah yang khas, masyarakat Lampung juga memiliki aksara sendiri yang disebut dengan huruf kha gha nga. Aksara dan Bahasa Lampung itu menjadi kurikulum muatan lokal yang wajib dipelajari oleh murid-murid SD dan SMP di seluruh Provinsi Lampung.

Nilai-nilai budaya masyarakat Lampung bersumber pada falsafah Piil Pasenggiri, yang terdiri atas:
Piil Pasanggiri (harga diri, perilaku, sikap hidup):

  1. Nengah nyappur (hidup bermasyarakat, membuka diri dalam pergaulan):
  2. Nemui nyimah (terbuka tangan, murah hati dan ramah pada semua orang)
  3. Berjuluk Beadek (bernama, bergelar, saling menghormati)
  4. Sakai Sambayan (gotong royong, tolong menolong)

Nilai-nilai masyarakat Lampung tercermin pula dalam bentuk kesenian tradisional, mulai dari tari tradisional, gitar klasik Lampung, sastra lisan, sastra tulis, serta dalam bentuk upacara kelahiran, kematian dan kematian. Pembinaan terhadap seni budaya daerah ini dilakukan oleh pemerintah daerah dan lembaga adat secara sinergis. Pada tahun 2006 terdapat sejumlah organisasi kesenian, baik yang bersifat seni tradisional maupun kreasi baru, yang tersebar di berbagai daerah di Lampung. Cabang organisasi tersebut meliputi 127 organisasi seni tari, 87 organisasi seni musik, 15 organisasi seni teater, dan 30 organisasi seni rupa.

Provinsi ini juga memiliki 438 benda cagar budaya yang dimiliki warga masyarakat dan 93 lokasi komplek situs kepurbakalaan yang tersebar di berbagai daerah. Situs kepurbakalaan zaman prasejarah itu antara lain Taman Purbakala Pugung Raharjo do Lampung Timur, situs Batu Bedil di Tanggamus, dan situs Kebon Tebu di Lampung Barat yang berupa menhir dan dolmen. Ada juga situs purbakala zaman Islam berupa kuburan kuno di Bantengsari, Lampung Timur, dan makam Islam di Wonosobo, Tanggamus. Situs kesejarahan antara lain Makam Pahlawan Nasional Raden Intan II di Lampung Selatan. Di Museum Negeri Rua Jurai Lampung, menurut catatan terakhir 2006, ada 4.369 benda berharga yang berasal dari berbagai jenis koleksi yang bernilai sejarah, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Pada kunjungan kerja ke Provinsi Lampung pada tanggal 14 Juli 2005, dalam acara Peresmian Pembukaan Utsawa Dharma Gita Tingkat Nasional IX tahun 2005, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpesan bahwa: Bangsa kita memang bangsa yang majemuk, yang mempunyai latar belakang kesukuan, kebudayaan, dan keagamaan yang berbeda-beda. Namun hakekat kemanusiaan sesungguhnya adalah satu, yaitu semua manusia adalah ciptaan Tuhan. Sebab itu, perbedaan-perbedaan tidaklah menjadi halangan bagi kita untuk hidup rukun, hidup damai, dan hidup bersatu menjadi sebuah bangsa di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh: azmi5 | 1 Januari 2010

Terarium, Hobi Unik Menggunakan Media Antik

13:07 WIB  ||  Tuesday, 13 October 2009

Hobi masyarakat belakangan kian berkembang dan beragam. Namun demikian, hobi akan tanaman hias dan ikan hias masih mendominasi. Saat ini yang sedang marak adalah hobi terarium. Terarium atau vivarium merupakan media atau wadah yang terbuat dari kaca (fish bowl) atau plastik transparan berisi tanaman. Hobi tanaman hias ini memang tidak perlu harus memiliki lahan yang luas. Menariknya, terarium bisa diletakan dimana saja sesuai dengan keinginan Anda.

Terarium merupakan biosfer buatan yang paling alami karena fungsi biologis yang terjadi dalam terarium pun mirip dengan yang terjadi di alam. Sehingga terarium dapat juga dijadikan laboratorium biologi mini. Media terarium bukan hanya sebatas pada akuarium, wadah plastik transparan, namun juga bisa botol bekas berwarna putih. Terarium akan menampilkan taman miniatur dalam media kaca.

Terarium dapat mensimulasikan kondisi di alam yang sebenarnya dalam media kaca tersebut. Misalnya terarim dapat mensimulasikan ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem gurun, ekosistem padang pasir, dan sebagainya. Inggris merupakan negara asal diperkenalkannya terarium. Berawal dari hobi memelihara tanaman hias didalam rumah kaca mini di Kerajaan Inggris terarium menjadi tren tersendiri di seluruh dunia salah satunya Indonesia.

Pada perkembangannya, terarium diklasifikasikan menjadi tiga yakni :

Terarium Udara Terbuka : Adalah terarium tanpa penutup (terbuka) pada bagian atas. Para hobies memilih konsep ini karena sangat mudah digunakan dan dirawat. Selain itu pembuatannya tidak memerlukan waktu yang lama dan hasilnya sangat memuaskan.
Terarium Tertutup : Kebalikan dari terarium terbuka, semua bagiannya tertutup rapat. Konsep ini memang agak sulit perawatan dan pembuatannya. Jika Anda memilih konsep ini, Anda harus jeli memperhatikan perbandingan air dan sinar matahari yang dibutuhkan tanaman. Jika tidak, tanaman hias kesayangan anda akan kering dan mati. Terarium jenis ini biasanya memiliki bagian atas yang kecil untuk meletakkan tanaman dan material lainnya di dalam terarium.
Terarium Binatang : Ini mungkin sangat digemari kalangan pecinta binatang kecil. Terarium jenis ini digunakan untuk meletakkan fauna favorit semisal ular, kura-kura Brazil, iguana, hingga katak. Terarium ini sebagai miniatur yang sebenarnya di alam bebas dengan memindahkannya ke media kaca yang menarik.
Jenis tanaman yang diletakan didalam wadah kaca yang ukurannya terbatas dan memiliki biosfer yang unik, pemilihan tanaman harus disesuaikan dengan kondisi wadah yang serba terbatas. Jenis tanaman yang sering dipilih adalah kaktus, edelweiss, sansiviera, bromelia serta sukulen.

teks : ridho

foto2 : ist

Oleh: azmi5 | 1 Januari 2010

Tips Redam Hasrat Menyantap Makanan Manis

Kamis, 31 Desember 2009 | 22:54 WITA

Ada indikasi bahwa wanita yang kelebihan berat badan cenderung lebih ingin mengonsumsi makanan berlemak yang manis, seperti es krim. Sepertinya apa saja akan dilakukan asal dapat terus makan es krim, permen, serta segala yang manis dan lezat.

Untuk mengatasi keinginan seperti itu, berikut delapan tips yang bisa Anda ikuti seperti dikutip http://www.kompas.com.

1. Porsi kecil.
Makanlah dengan porsi kecil dan jarak makan yang teratur. Idealnya antara dua dan empat jam. Cara ini dapat menghentikan keinginan makan kudapan yang manis dan berlemak.

2. Lebih banyak protein, sedikit lemak.
Aturlah makanan sehari-hari supaya mengandung lebih banyak protein dan sedikit lemak. Sering kali perempuan berusaha membatasi lemak sehingga tidak cukup mendapatkan protein. Akibatnya, timbul rasa lapar dan keinginan makan lagi. Protein didapat dari produk susu, seperti susu skim dan yogurt tanpa lemak, serta daging sapi, ayam, ikan, selai kacang, telur, tahu, dan tempe.

3. Bersikap rileks.
Stres dapat menimbulkan keinginan makan karbohidrat. Bila Anda merasa sedang stres, cobalah lakukan rileksasi atau bergabung dengan kelas yang mengajarkan manajemen stres.

4. Olahraga.
Kurang olahraga dapat menyebabkan stres. Karena itu, pastikan bahwa Anda secara teratur berolahraga.

5. Jangan melewatkan waktu makan atau membatasi kalori.
Membatasi kalori terlalu ketat menyebabkan perasaan kelaparan. Makanlah ketika merasa lapar dan saat jam makan tiba. Sebaiknya dalam sehari Anda paling tidak makan 1.600 kalori.

6. Istirahat cukup.
Bila terlalu sibuk sehingga tidak punya waktu cukup untuk tidur, cobalah atur kembali jadwal Anda. Namun, kalau sudah cukup tidur tapi tidak merasa segar, bicarakan ini dengan dokter Anda. Bisa jadi itu tanda stres, kurang olahraga, atau gangguan kesehatan lain. Orang yang mengalami kelelahan kronis cenderung makan karbohidrat berlebihan.

7. Makan karbohidrat secukupnya.
Pastikan karbohidrat yang dikonsumsi cukup bergizi. Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian mengandung vitamin dan mineral esensial seperti halnya karbohidrat. Ini lebih baik daripada mengudap permen dan makanan lain yang miskin gizi.

8. Batasi kafein.
Bila Anda minum lebih dari dua cangkir kopi atau dua kaleng soda setiap hari, cobalah mengurangi. Kafein membuat Anda ingin makan lebih banyak gula. (cr4)

Tribun Timur, Selalu yang Pertama

Oleh: azmi5 | 1 Januari 2010

Wisata Hutan Lindung Gunung Salak

Wisata ke alam terbuka memang selalu dipenuhi kejutan. Ada saja pengalaman yang bisa dipetik. Tak peduli pahit atau manis, semuanya akan membekas di dalam dada. Apalagi bila dinikmati bersama keluarga. Sebuah memori manis yang amat sayang dibuang begitu saja.
Coba saja tengok keluarga Howard Utomo. Keluarga harmonis ini tampak menikmati setiap ”kejutan” dalam Birdwatching di Hutan Lindung Gunung Salak. Acara wisata keluarga dan remaja ini merupakan agenda outing Sahabat Burung Indonesia (SBI). Sebuah kelompok pemerhati burung di bawah naungan BirdLife Indonesia.

Dalam acara itu keluarga Howard tak menyangka bisa ikut jadi saksi. Lewat bantuan binokuler, mata mereka tertumbuk pada sebuah pemandangan langka. Berjumpa elang jawa (Spizaetus bartelsi) di alam terbuka.

”Ya jelas bangga dong. Kita sekeluarga bisa terlibat langsung melihat elang jawa. Apalagi kabarnya burung ini termasuk jenis yang langka,” sebut Howard Utomo, sang kepala keluarga. Memang inilah kali pertama persentuhan keluarga Howard dengan elang jawa di alam aslinya. Biasanya, mereka melihat burung pemangsa ini lewat bahan bacaan dan televisi.

Letupan kegembiraan bersua elang jawa bukan jadi milik keluarga Howard semata tapi menular hingga seluruh peserta wisata unik ini. Mereka bersorak kegirangan mendapat suguhan langka itu. ”Sebuah kejutan yang patut disyukuri,” begitu kata mereka. Alhasil semangat kian terpacu untuk mengamati jenis satwa lainnya.

Itu semua bisa terjadi berkat kejelian beberapa peserta. Saat beristirahat di lapangan parkir proyek panas bumi milik Unocal Geothermal of Indonesia, Ltd (UGI) mata mereka menangkap dua bayangan hitam. Melayang-layang memanfaatkan udara panas di angkasa. Setelah diselidiki, ternyata betul kedua burung itu adalah elang jawa.
Selain mengamati elang jawa, binokuler mereka berhasil menangkap sosok cica-koreng jawa (Megalurus palustris), laying-layang batu (Hirundo tahitica) dan elang-ular bido (Spilornis cheela). Burung-burung itu wira-wiri terbang melintasi karpet hijau perkebunan teh di batas gerbang UGI ini.

Tetap Waspada
Perjalanan wisata kali ini bukan cuma berbuah kenangan manis, tapi tergolong unik. Betapa tidak, kita harus tetap waspada terhadap ancaman serangan gas H2S saat mengintip satwa di Awibengkok ini. Gas yang baunya amat merangsang itu termasuk jenis yang berbahaya. Bila terhirup, ia bisa merenggut nyawa dalam sekejap. Wajar saja, proyek panas bumi ini memang tak bisa dilepaskan dari gas ini.

”Bila berkadar di bawah 10 ppm (part per million), gas ini masih tercium bau seperti telur busuk. Namun di atas angka itu, ia tak lagi tercium. Karena sudah berhasil merusak sistem saraf penciuman kita,” terang Dede Rhamdani, Support Facility Superviser, UGI saat menyambut kedatangan rombongan.
Namun Dede menjamin keamanan tiap peserta. Sebab mereka akan selalu didampingi oleh staf lapangan UGI. Dan juga dibekali gas detektor yang canggih. Detektor ini akan berbunyi secara otomatis saat kandungan H2S di udara sekitar melewati angka 10 ppm.

Meski terkesan berbahaya, namun kawasan Awibengkok ini amat menarik dijelajahi. Keragaman hayatinya cukup tinggi. Juga kaya satwa yang tercatat sebagai warga ”asli” hutan lindung itu. Menurut catatan BirdLife Indonesia, Awibengkok dihuni sekitar 127 jenis burung. Tujuh di antaranya endemik, macam elang jawa tadi.

Jenis-Jenis Satwa
Saat dilakukan pengamatan di beberapa areal, berhasil dijumpai srigunting kelabu (Dicrurus leucophaeus), opior jawa (Lophozosterops javanicus), sepah gunung (Pericrocotus miniatus), layang-layang batu, walet palem (Cypsiurus balasiensis), burung cabe jawa (Dicaeum trochileum), burung cabe gunung (Dicaeum sanguinolentum), cucak rawa (Pynonotus zeylanicus), poksai kuda (Garrulax rufifrons), gelatik munguk {Sitta azurea), puyuh gonggong jawa (Arborophila javanica), kutilang gunung (Pynonotus bimaculatus) dan masih banyak lagi.

Lokasi yang paling nyaman untuk melakukan pengamatan adalah sekitar areal sumur Awibengkok 12. Di sini, ada celah terbuka yang nyaman untuk menikmati lansekap tajuk hutan secara lapang. Kadang-kadang beberapa jenis juga bisa terlihat. Begitu juga di Awibengkok 13. Letak sumur ini lebih tinggi dari jalan aspal. Pak Awang, staf lapangan yang menemani sempat bilang,” Kalau cuacanya lagi bagus, kita bisa lihat Pelabuhan Ratu. Bahkan bisa sampai lihat garis pantainya.”

Tomie Dono dari BirdLife Indonesia bercerita, ia sempat melihat raja udang di sekitar Awibengkok 5 beberapa waktu silam. Di sekitar daerah itu, kata Tomie, ada sungai yang sering dikunjungi raja udang. Biasanya burung ini terlihat sedang mencari makan. Untuk mencapai sungai itu, kita harus berjalan sedikit ke atas. Cukup terjal tebing yang harus dilewati. ”Daerah ini jarang dilewati orang. Selain sumurnya sudah tak beroperasi lagi, di sini cukup seram lokasinya,” sebut Pak Awang yang sudah bekerja sembilan belas tahun di proyek ini. Ada arca (patung) yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar. Soal kebenarannya, coba saja buktikan sendiri.

Macan Tutul
Kawasan Awibengkok juga masih menyimpan cukup banyak macan tutul (Phantera pardus). Populasi pastinya memang sulit didapat. Belum ada penelitian untuk itu. Tapi menurut cerita Pak Awang, para pekerja UGI sering bertemu macan ini. ada yang melintas di malam hari, jalan-jalan di sekitar areal sumur. Bahkan salah seorang staf sempat mengabadikan macan tutul yang sedang tiduran di atas pipa uap.

Berjalan-jalan di areal kantor operasi proyek juga enak. Di dekat dining room (ruang makan) Anda bisa mengintip tingkah surili (Presbitys comata). Saat pagi hari, surili bergelantungan di percabangan pohon sembari ngemil pucuk pakis muda atau daun muda lainnya. ”Itu sebabnya surili ini disebut Grizzled leaf monkey. Habis lebih banyak makan daun muda dibanding buah, biji atau bunga,” tutur Yok Yok Hadiprakarsa dari Klub Indonesia Hijau disela-sela pengamatan.

Surili hidup di hutan primer dan sekunder yang tersebar di Jawa Barat. Terutama di beberapa taman nasional, cagar alam dan hutan lindung. Badan surili dewasa dari kepala sampai punggungg berwama hitam keabuan. Panjang ekornya sekitar 56 – 72 cm.

Primata lainnya yang bisa dilihat adalah lutung jawa (Trachypithecus auratus), dan owa jawa (Hylobates moloch). Owa jawa termasuk primata endemik tanah Jawa. ”Owa ini juga bisa kita lihat di gunung Gede, Ujung Kulon, Halimun, Leuweung Sancang dan Gunung Simpang,” kata Yok Yok. Untuk membedakan owa dari surili, katanya, caranya gampang saja. Lihat baik-baik, Owa tak punya ekor. Dan seluruh mukanya hitam.

Saat malam tiba, beberapa peserta mencoba peruntungannya. Mereka berhasrat mengintip tingkah macan tutul di balik keremangan malam. Malam itu cuaca sudah mendukung. Tak ada tanda-tanda hujan. Bintang bertaburan memenuhi angkasa. Berdasar informasi, mereka berjalan menuju sumur Awibengkok 8. Di sekitar sumur ini macan tutul itu membuat sarang.

Di sela-sela perjalanan, musang seringkali terlihat melintas di jalan. Berlari-lari sembari cari makan. Ada juga kucing hutan. Tapi alangkah beruntungnya bila Anda bisa berjumpa keluarga macan tutul. Regu Patroli keamanan UGI beberapa kali berpapasan dengan keluarga ini. Untuk mengintip mamalia besar ini memang dibutuhkan kesabaran tinggi. Plus uluran tangan sang dewi fortuna. Jadi banyaklah berdoa. Tentu bila berhasil, kenangan manis dari Awibengkok makin terasa lengkap. Selamat mencoba.

Penulis : bayu dwi mardana

Rabu, 30 Desember 2009 23:37

Lihat Biografi Ratna Sarumpaet

Gus Dur

Kapanlagi.com – Seniman sekaligus aktivis Ratna Sarumpaet menilai bahwa Mantan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sebagai pahlawan budaya dan reformasi.

“Dibandingkan semua presiden yang pernah atau yang tengah memimpin Indonesia, Gus Dur yang paling menjunjung budaya dan demokrasi,” kata Ratna Sarumpaet di Jakarta, Rabu (30/12).

Ratna menjelaskan, Gus Dur merupakan panutan bagi sebagian besar rakyat Indonesia. “Saya benar-benar sedih, karena di saat bangsa kita tengah mengalami banyak permasalahan, kita kehilangan figur yang selama ini menjadi panutan,” katanya.

Ditambahkan oleh Ratna mantan ketua PBNU itu merupakan tokoh pemersatu bangsa dan sangat menghormati keberagaman warna kulit, agama maupun golongan. “Dia tokoh yang mau terjun langsung untuk mengatasi berbagai macam permasalahan yang terkait dengan keberagaman agama, warna kulit maupun golongan,” katanya.

Dirinya meyakini masyarakat Indonesia tetap akan melanjutkan semangat Gus Dur untuk menjaga persatuan dan kesatuan tanpa membedakan dari warna kulit, agama maupun golongan. “Meskipun Gus Dur sudah meninggal dunia namun semangatnya menjaga demokrasi dan budaya tetap melekat di hati masyarakat,” katanya.

Nantinya, tambahnya, akan lahir figur-figur baru yang bisa menjaga semangat budaya dan demokrasi seperti yang dilakukan Gus Dur.

Gus Dur meninggal dunia di RSCM, Jakarta pada Rabu sekitar pukul 18.45 WIB. Jenazah almarhum disemayamkan sementara di rumah duka di Ciganjur, Jakarta Selatan dan akan dikebumikan secara kenegaraan Komplek Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Kamis (31/12).   (ant/dar)

Oleh: azmi5 | 31 Desember 2009

Tutup Tahun, IHSG Capai Level Tertinggi

Laporan ini ditulis oleh Mosi Retnawi Fajarwati

INILAH.COM, Jakarta – Akhir tahun 2009, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menduduki level tertinggi yaitu 2.534,36 atau naik 15,37 poin (0,61 %).

Namun sayangnya, kenaikan tersebut tidak diiringi dengan gemilangnya nilai transaksi yang berada di bawah Rp 2 triliun yaitu sebesar Rp1.753.289.759.500 dan volume perdagangan sebesar 2.456.598.016.

Sedangkan untuk jumlah saham naik 102, jumlah saham turun 80, dan jumlah saham stagnan 84. Penguatan juga diikuti oleh LQ45 ke 498,29 atau naik 2,74 poin dan JII ke 417,18 atau naik 0,72 poin.

Sebelumnya pada 6 Oktober lalu, IHSG juga pernah menyentuh level 2500-an, tepatnya di 2.528.

Sayangnya, 3 sektor pada penutupan perdagangan hari terakhir ini berada di zona merah, yaitu sektor pertanian turun 4,73 poin ke 1.753,09, sektor infrastruktur turun 1,33 poin ke 728,53, dan sektor pertambangan turun 18 poin ke 2.203,48.

Adapun saham-saham yang menguat diantaranya adalah saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp850 ke Rp21.550, saham PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp750 ke Rp34.700, saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) naik Rp500 ke Rp2.500, saham PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) naik Rp300 ke Rp13.700, saham PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp150 ke Rp15.500, saham PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) naik Rp150 ke Rp3.150, dan saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) naik Rp100 ke Rp4.700.

Sedangkan saham yang mengalami penuruna antara lain saham PT Indo Tambngraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp150 ke Rp31.800, saham PT Astra Ageo Lestari Tbk (AALI) turun Rp100 ke Rp22.750, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) turun Rp75 ke Rp2.425, saham PT Sampoerna Agro Lestari Tbk (SGRO) turun Rp75 ke Rp2.425, dan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp50 ke Rp2.200. [mre/hid]

Laporan wartawan KOMPAS Ester Lince Napitupulu

JAKARTA,KOMPAS.com – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di daerah-daerah masih banyak berfokus pada usia 5-6 tahun atau anak-anak yang bersekolah di Taman Kanak-kanak. Akibatnya, empat tahun pertama di masa emas anak-anak tersebut menjadi kurang diperhatikan, padahal di usia tersebut mereka juga perlu dimaksimalkan potensi dan tumbuh kembangnya.

“Pendidikan anak usia dini atau PAUD itu penting mulai anak usia 0-6 tahun. Tetapi pemerintah daerah belum banyak yang mendukung karena tidak wajib seperti pendidikan dasar sembilan tahun,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Depdiknas, Hamid Muhammad, di Jakarta, Jumat (15/5).

Program PAUD merupakan salah satu program prioritas Depdiknas. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD tahun 2008 baru mencapai 50,03 persen dari 29,8 juta anak. Target APK PAUD formal maupun PAUD nonformal akhir tahun ini adalah 53,9 persen, baik yang dikelola Depdiknas maupun Departemen Agama.

Hamid mengatakan, upaya untuk meningkatkan akses pendidikan dilakukan terutama untuk perintisan PAUD di daerah terpencil, yaitu di 50 kabupaten dari 21 provinsi di Indonesia. Intinya, kata dia, pertama adalah untuk pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan pada pengelola PAUD di desa. Kedua, untuk para pembina di provinsi dan kabupaten. Ketiga, yang paling besar jumlahnya, adalah untuk pendirian lembaga PAUD. “Total 783 ribu anak yang bisa masuk program ini,” katanya.

Hamid mengungkapkan, kendala yang dihadapi untuk mendongkrak APK PAUD adalah tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya PAUD. Anggota masyarakat, kata dia, terutama di daerah pedesaan kurang peduli terhadap PAUD. “Bagi mereka yang penting masuk sekolah dasar. Padahal betapa pentingnya PAUD sebagai landasan wajib belajar sembilan tahun,” katanya.

Pemerintah, kata Hamid, juga memberikan perhatian terhadap tutor PAUD. Dia menjelaskan, tutor PAUD tidak seperti guru pada taman kanak-kanak yang diwajibkan berkualifikasi S1 ditambah pendidikan profesi. Tutor PAUD, kata dia, dilihat dari kompetensinya.

“Belum ada standardisasi kualifikasi, tetapi secara bertahap akan kita lakukan beberapa standardisasi. Sementara ini yang kita lakukan dengan pelatihan,” katanya.

Direktur PAUD Depdiknas Sudjarwo Singowidjojo menyampaikan, upaya lain yang ditempuh untuk meningkatkan APK PAUD adalah diversifikasi bentuk-bentuk PAUD, yakni kelompok bermain, taman penitipan anak, dan satuan PAUD sejenis. Dia mencontohkan, melalui PAUD sejenis yaitu dengan membina di antaranya posyandu dan taman pendidikan Alquran.

“Kemudian dengan melakukan kemitraan dengan organisasi perempuan seperti Aisyiyah, Muslimat NU, dan PKK. Diharapkan, APK PAUD dapat mencapai 72,6 persen pada 2014,” katanya.

Hamid mengatakan, progam PAUD didukung melalui APBN dan grant dari pemerintah Belanda. Beberapa tahun belakangan ini, kata dia, program ini juga dibantu oleh UNICEF khususnya di kawasan Indonesia bagian timur. “Oleh karena itu, pada tahun ini, bersamaan dengan program reguler, APBN, dan pihak donor, kita akan melakukan kegiatan publikasi dan sosialisasi berupa sejumlah lomba,” katanya.

Oleh: azmi5 | 27 Desember 2009

KERUPUK ANEKA RASA

Menyediakan kerupuk beraneka macam rasa yaitu  coklat, strawberi, nangka, keju, durian, kentang bbq, pisang, balado, udang-bawang. Dijual dalam kemasan menarik 250 gr  dengan harga Rp. 17.000,-. Silakan mencoba, dijamin puass!

Oleh: azmi5 | 20 Desember 2009

Oleh: azmi5 | 20 Desember 2009

Selamat Tahun Baru 1431 H

Assalamu’alaikum………

Tak terasa waktu cepat berlalu, usiapun kini semakin bertambah, jatah usia justru berkurang. Seberapa banyak amalan yang telah kita lakukan, seberapa besar dosa yang kita perbuat? Hanya kita yang mampu menjawabnya, so……tidak ada salahnya dengan momentum yang bagus ini perbaiki diri, jaga hati, bersihkan noda, bermuhasabahlah teman!

Older Posts »

Kategori